Industri pertanian dan perkebunan semakin berkembang pesat. Dalam hal ini, berbagai inovasi terus bermunculan guna mengoptimalkan penggunaan lahan sekaligus meningkatkan produktivitas. Salah satu terobosan modern yang cukup menarik perhatian adalah media tanam hidrogel.
Kehadiran hidrogel diklaim efektif membantu masyarakat untuk menanam beragam tanaman di lahan yang sempit. Lantas, apa sebenarnya hidrogel itu dan apa saja manfaatnya bagi tanaman? Mari kita ulas lebih detail.
Mengenal Tentang Media Tanam Hidrogel
Pada dasarnya, media hidrogel merupakan material polimer. Sebuah material bermolekul besar yang terbentuk dari banyak sekali unit berukuran kecil dan saling terhubung. Polimer ini umumnya berasal dari alam seperti pati biji-bijian. Sehingga tidak membahayakan makhluk hidup dan mudah terurai. Namun, ada juga yang terbuat dari polimer sintetis.
Hidrogel sendiri memiliki kemampuan menyerap air hingga ratusan kali beratnya sendiri. Dalam kondisi kering, mereka berbentuk butiran-butiran keras menyerupai kristal. Namun, apabila terkena air, butiran-butiran tersebut dapat membengkak dan membentuk gel yang mirip agar-agar atau boba.
Dalam uji coba di channel YouTube Sukadirumah, satu tanaman umumnya memerlukan 1 sendok kecil hidrogel kering. Nantinya, butiran ini perlu melewati proses perendaman selama kurang lebih satu jam sebelum siap dipakai.
Sebagai media tanam modern, hidrogel umumnya pengguna manfaatkan untuk menggantikan fungsi tanah. Dengan demikian, dapat membantu memproduksi sumber pangan secara mandiri meski tidak punya lahan pertanian. Adapun sejumlah keunggulannya meliputi:
1. Efektif Menjaga Kelembapan
Seperti telah tertera sebelumnya, hidrogel mampu menyerap banyak air sekaligus menyimpannya dalam jangka panjang. Ini tentu berbeda dengan tanah yang seringkali mudah kering. Dengan menggunakan hidrogel, frekuensi penyiraman ikut berkurang. Sehingga lebih menghemat air maupun tenaga.
2. Meningkatkan Aerasi dan Kaya Nutrisi
Struktur gel pada media tanam hidrogel yang berpori-pori membantu meningkatkan aerasi. Artinya, akar tanaman tetap dapat bernapas dengan baik. Tak hanya itu saja, beberapa jenis hidrogel mengandung nutrisi tambahan yang bisa terserap oleh tanaman secara perlahan. Hal tersebut akan membuat pertumbuhan tanaman semakin maksimal.
3. Minim Penyakit
Lingkungan perkebunan yang lembap serta basah seringkali menjadi tempat berkembang biak bagi penyakit tanaman. Baik itu ulat maupun jenis hama lainnya. Namun, dengan menggunakan hidrogel, kelembapan tanah senantiasa terjaga tanpa memicu kondisi lahan terlalu basah. Sehingga penyakit tanaman juga akan berkurang.
4. Praktis dan Lebih Estetik
Menggarap lingkungan pertanian atau perkebunan dengan media tanam seperti tanah memang cenderung kotor. Namun, hidrogel memberikan solusi berkebun tanpa takut terkena noda. Selain itu, hidrogel juga tersedia dalam berbagai warna. Ini dapat menambah keindahan tampilan tanaman.
Kekurangan Hidrogel
Meski memiliki banyak keunggulan, sama seperti media tanam lain, hidrogel tentu juga punya kekurangan. Salah satunya, kurang fleksibel untuk perkebunan skala besar. Artinya, ini hanya cocok untuk kebutuhan berkebun kecil-kecilan di pekarangan rumah.
Penting untuk menjadi catatan bahwa tidak semua tanaman cocok dengan hidrogel. Biasanya, mereka lebih sesuai untuk menanam tanaman hias atau bibit sayuran tertentu. Seperti halnya kangkung dan bayam.
Selain itu, harga per pack hidrogel masih terbilang mahal. Di toko online misalnya, harga per 1 kg-nya berkisar antara Rp 95.000 hingga Rp 120.000.
Beberapa ulasan pengguna menyebutkan, untuk menghemat penggunaan bisa mengombinasikan hidrogel dengan media konvensional seperti tanah atau cocopeat. Perbandingan yang umum yaitu 1 bagian hidrogel mengembang vs 3 media konvensional.
Secara keseluruhan, media tanam hidrogel merupakan alternatif yang sangat menarik. Dengan berbagai manfaatnya, hidrogel dapat membantu merawat tanaman secara mudah dan efektif. Sehingga bercocok tanam di lahan terbatas kini bukan masalah lagi. Selamat mencoba!
