Salah satu sumber daya alam yang berpeluang untuk dimanfaatkan secara optimal adalah lahan kering. Untuk pengelolaan lahan kering harus berdampingan dengan kaidah teknik konservasi yang sesuai kondisi petani, terutama untuk lahan dengan lereng terjal. Maka dari itu, membutuhkan teknik konservasi yang efektif, mudah dan murah, salah satunya adalah menggunakan sistem alley cropping atau penanaman lorong.
Apabila akan memanfaatkan lahan kering harus hati-hati, terutama untuk wilayah berbukit dengan curah hujan tinggi. Karena hal ini dapat memicu erosi dan menimbulkan penurunan produktivitas lahan.
Keunggulan Sistem Alley Cropping Lahan Kering
Alley cropping adalah sistem aroforestry yang menanam tanaman pangan atau tanaman semusim di antara lorong-lorong dari pagar tanaman semak atau pepohonan. Kemudian tanaman pagar secara periodik dipangkas untuk menghindari naungan dan mengurangi kompetisi dari hara dengan tanaman semusim. Contoh tanaman untuk penanaman lorong ini adalah Leucaena dan Gliricidia.
Berikut ini keunggulan dari sistem alley cropping lahan kering.
Efektif Mengendalikan Erosi
Alley cropping efektif mengendalikan erosi, namun tergantung jenis tanaman pagar yang dipakai. Lalu tergantung juga pada kemiringan lahan dan jarak antara tanaman pagar.
Alley cropping dapat menahan erosi lebih baik daripada dengan penanaman tunggal semusim. Efektivitas untuk mengendalikan erosi ini karena terbentuknya teras secara alami pada dasar tanaman.
Rendahnya erosi juga karena hasil pangkasan yang sulit lapuk, sehingga berfungsi sebagai mulsa. Hal tersebut dapat membuat tanah terlindung dari pemadatan tanah dan air hujan.
Barisan dari tanaman pagar ini dapat menurunkan kecepatan aliran permukaan dan memberikan kesempatan air untuk berinfiltrasi. Tanaman pagar membuat air tanah selalu berkurang untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan selama musim kemarau. Sehingga alley cropping menjadi sistem lahan kering yang dapat menyerap lebih banyak air hujan dalam tanah. Pada akhirnya hal tersebut dapat menurunkan erosi.
Meningkatkan Produktivitas Tanah dan Tanaman
Sistem alley cropping dapat meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman. Karena sistem ini bisa memperbaiki sifat fisik tanah yakni meningkatkan konduktivitas hidraulik tanah dan menurunkan BD atau bulk density. Perbaikan fisik ini karena terdapat perambahan residu organik hasil pangkasan secara periodik ke tanah.
Selain perbaikan fisik tanah, sistem ini juga memperbaiki aktivitas biologi dan sifat kimia dari tanah. Ini dapat menunjang pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman semusim atau tanaman pangan yang ditanam pada lorongnya. Bahkan hasil tanamannya akan lebih tinggi daripada penanaman tanpa alley cropping.
Interaksi Menguntungkan Antara Tanaman Pangan dan Tanaman Pagar
Interaksi yang terjadi antara tanaman semusim/pangan dan tanaman pagar bersifat menguntungkan. Serasah dan hasil pangkasan menjadi lapisan pelindung atau sumber bahan organik untuk tanah.
Kemudian lapisan serasah ini dapat menurunkan kehilangan air dari permukaan tanah dan juga memperbaiki kelembaban tanah melalui evaporasi. Naungan dari tanaman pagar bisa menekan pertumbuhan gulma. Selain itu, dapat mengatasi risiko kebakaran pada saat musim kemarau. Selanjutnya sistem perakaran yang dalam dapat memperbaiki siklus unsur hara.
Sistem pananaman lorong lahan kering ini dapat mendukung konservasi tanah dan air. Alley cropping memiliki peluang strategis untuk dikembangkan pada sistem pertanian lahan kering. /nen